Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keranjang Pelepah Pisang Kerajinan Kulon Progo Pasaran Internasional

Keranjang Pelepah Pisang Kerajinan Kulon Progo Pasaran Internasional




Keranjang Pelepah Pisang Kerajinan Kulon Progo Pasaran Internasional

Sebenarnya aku saat ini sedang berada di luar Jogja. Kampungku adalah di Kulon Progo, Jogja dan tadi malam aku telpon ORTU-ku selama 30 menit. Biasa saat ngobrol dengan bapak, simbokku pertama selalu saling menanyakan kabar, Alhamdulillah mereka sehat wal'afiat.

Selain itu aku juga menanyakan, "simbok nembe nopo?" [ibu lagi ngapain?]. Jujur aku adalah orang yang berasal dari kampung dan orang tuaku hanya petani dan aku tidak pernah malu untuk mengakui asalku, tidak pernah malu untuk mengakui kalau ORTU-ku hanya seorang petani yang hidupnya sangat sederhana dan kehidupan sehari-harinya hanya ke sawah, ke ladang/kebun dan alhamdulillah karena ortuku mempunyai sebidang tanah jadi beras memang gak pernah beli, setiap 3 bulan panen karena sistim irigasinya memang bagus[berdekatan dengan sungai].

Pada saat aku telpon tadi malam ternyata ibu aku sedang menganyam anyaman yang bersal dari pelepah pisang atau orang jawa bilang GEDEBOG yang gambarnya udah aku upload seperti di atas. Ada sebuah perusahaan pengelola kerajinan dari pelepah pisang di Pengasih, Kulon Progo yang kemudian dibawa ke pusatnya Semarang kemudian diekspor keluar negeri. Keranjang [bahasa jawanya tenggok] seperti gambar di atas memang dipasarkan ke Luar Negeri.

Nah masyarakat di kampungku saat ini orang-orangnya pada umumnya memang bekerja part-time membuat anyaman tersebut dan bahannya "pelepah pisang" sudah disupport oleh perusahaan yang tiap minggu diantar ke desaku, jadi masyarakat tinggal mengerjakannya untuk yang pandai membuat anyaman termasuk ibu aku sendiri. 


Sejak saat aku masih kesil hingga sekarang ibuku memang pandai membuat anyam-anyaman bambu yang bambunya juga memanam sendiri di kebun tanpa harus membeli seperti keranjang, kukusan, tampah, tenggok dll dan kadang ada orang memesan juga dan bisa dijadikan sebagai penghasilan sampingan.

Ibuku dalam seminggu bisa menghasilkan 3 sampai 7 keranjang seperti gambar di atas dan tiap keranjang seharga hanya RP.9000 tapi masyarakat di kampungku yang sebagian besar bermata pencaharian petani dengan uang segitu memang sudah sangat bersyukur hanya dengan modal tenaga part-time. 

Salah satu orang yang selalu memberi semangat hidupku adalah orang tuaku, karena ORTU-ku hanya petani hidupku menjadi lebih bersemangat, sejak kecil aku sudah merasakan bagaimana susahnya hidup dan mandiri. Gambar di atas barusaja dikirimkan oleh adikku melalui WeChat yang sudah menjadikanku inspirasi untuk menuliskan/berbagi disini.

Post a Comment for "Keranjang Pelepah Pisang Kerajinan Kulon Progo Pasaran Internasional"