Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jangan Jadikan Aku Sebagai Pelarian

Jangan Jadikan Aku Sebagai Pelarian


Jangan Jadikan Aku Sebagai Pelarian

Sepertinya sih dia ikhlas tapi setelah aku pikir-pikir dengan nalar atau logika aku hanya sebagai pelarian. Pelarian dari ketidak puasan hidupnya, dari sesuatu yang tidak dia dapatkan. Padahal sebenarnya orang hidup itu pada dasarnya hampir sama bahwa mereka, kita tidak selalu mendapat apa yang diharapkan, inginkan, selalu mendapat cobaan, karena itu ujian Allah.

Untuk mengerem kepuasan yang ingin dikejar manusia perlu mengendalikan diri dan bersyukur. Anda pernah merasakan hidup susah? Susahnya yang lebih banyak daripada bahagia? dan kenyataan itu tidak selalu terlahir ke hadapan orang lain, orang hanya menyimpan dalam hati, menerima dengan tabah, tawakal, redha.

Kenapa aku menganggap diri sebagai pelarian, karena aku pernah dikejar oleh orang yang seharusnya memang bukan dan tidak menjadi milikku. Dia adalah milik orang lain, milik istri dan anak-anaknya. Dia sudah memilih wanita tersebut untuk menjadi istrinya, dengan sumpah di hadapan Allah. Kalau dia menyatakan bahwa kehidupannya tidak bahagia itu bukan urusanku.

Dan....aku juga tidak ingin ikut campur dalam urusan pribadinya. Sebenarnya dia juga sadar bahwa dia tidak ingin kehidupannya ada gangguan, dan ingin mempertahankan keluarganya. Tapi kenapa dia melibatkan aku? Kalau aku menanggapinya berarti aku menjerumuskan diriku sendiri.

Dia sebenarnya juga sayang anak-anak dan istrinya, juga tidak ingin terlihat bahwa dirinya mendekati wanita lain. Dan kalau aku menanggapinya, pasti suatu saat bau itu akan tercium juga, tercium di hadapan orang lain, masyarakat, dan akulah yang rugi.

Sebelum aku rugi, terutama harga diriku, sebelum harga diri keluargaku hilang, maka aku mencegahnya, menghindarinya, menolaknya dengan sopan dan amanah. Terserah dia mau menerima atau tidak, yang penting aku sudah menolak, aku tidak ingin terlibat dalam kehidupan pribadinya, karena aku punya kehidupan sendiri yang aku fokuskan tanpa melibatkan orang lain juga.

Permasalahan, setiap orang juga punya, tapi kebanyakan orang akan menghadapinya, mencari solusi tanpa mementingkan ego masing-masing. Lebih baik membangun yang sudah ada, memperbaiki hubungan, daripada menjadikan orang lain sebagai sasaran atau pelarian. Benar-benar cinta? ikhlas? itulah yang sering mereka lontarkan untuk sasarannya.

Padahal sebenarnya dia juga ketakutan, ketakutan ketahuan keluarganya, masyarakat. Jangan jadikan aku sebagai pelarian, itu tidak pernah adil buatku. Aku hanya ingin hidup tenang tanpa beban dari sesuatu yang benar-benar tidak wajar. Bersyukur karena Allah selalu menyadarkanku untuk berfikir waras, sehingga aku tahu mana yang pantas aku lalukan dan yang tidak. 

Tak ada orang yang mampu menghalangiku saat aku ingin melangkah ke jalan yang benar. Tulisan ini juga mewakili anda (wanita, lelaki) yang pernah mengalaminya.

Post a Comment for "Jangan Jadikan Aku Sebagai Pelarian"