Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kehidupan Di Desa

Kehidupan Di Desa


Kehidupan Di Desa

Untuk orang yang asalnya dari kampung seperti aku pasti tahu bagaimana rasanya hidup di desa. Aku juga lahir di desa alias bukan berasal dari kota jadi bisa merasakan kehidupan di desa. Tapi mungkin kalau orang yang asalnya dari kota terus tiba-tiba hidup di desa pasti susah untuk menyesuaikan diri atau malah sebaliknya ya? 

Enaknya tinggal di desa itu bisa menanam sayur sendiri, padi sendiri atau memelihara ayam kampung secara alami. Memelihara ayam kampung selain bisa motong sendiri kalau mau makan diging ayam juga bisa dipelihara dan dijual sebagai penghasilan.


Kehidupan Di Desa

Tapi aku melihat tetanggaku sendiri yang lahir di kota bahkan orang tua nya di kota tapi malah betah tinggal di desa ikut om nya. Kehidupan di desa identik dengan hidup sederhana dibandingkan dengan hidup di kota yang segalanya harus mengeluarkan uang untuk memenuhi segala kebutuhan misalnya kebutuhan pangan. 

Jadi kalau hidup di kota memang benar-benar harus mempunyai pekerjaan tetap atau mungkin wiraswasta/sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Yang lebih enak lagi kalau hidup di desa dan menjabat sebagai pegawai negeri mungkin susahnya tidak seperti yang penghasilannya hanya sebagai petani yang cara mendapatkan uang penghasilan dari hasil kebun yang kadang ada dan kadang tidak ada.


Kehidupan Di Desa


Kebanyakan orang di desa mempunyai tanah walau mungkin hanya sedikit. Dengan tanah itu orang kampung atau desa bisa memanfaatkan untuk bercocok tanam misalnya menanam sayuran, dll apalagi kalau desa itu tanahnya subur. Seperti ini orang tuaku sendiri yang menanam pohon kelapa sampai kelapa nganggur, kalau dijual harganya murah. Tapi walau harganya murah kelapa di atas bisa juga untuk menambah biaya hidup dan mencukupi kebutuhan. 

Kalau hidup di desa itu ibaratnya uang 5 ribu rupiah juga cukup buat makan sehari. Misalnya makan hanya dengan lawuh tempe/tahu atau malah tidak sama sekali, hanya makan dengan sayuran atau sambel itu sudah nikmat sekali. So coba bandingkan dengan kehidupan di kota, indahnya kesederhanaan. Tapi karena di desa kurang lapangan pekerjaan jadi orang desa kebanyakan merantau untuk mencari uang, kalau ingin menciptakan lapangan kerja juga butuh modal.


Kehidupan Di Desa

Seperti kelapa di atas ini sampai nganggur-nganggur, itu kelapa di kebun depan rumahku aja. Orang tuaku terlalu sibuk ngurus kambing, kelinci dan kebun/sawah sampai tidak sempat ngurus kelapa itu yang berjatuhan sendiri karena sudah tua. Tapi aku salut dengan tenaga orang-orang desa yang sangat kuat karena mengurus kebun dan tahan banting, mungkin tenaganya lebih kuat daripada orang yang pekerjaanya enak/kerja office, dll misalnya. 

Karena kami hanya hidup sebagai petani jadi ya harus kerja keras mengurus hasil bumi/hewan peliharaan karena dari situlah kami keluargaku mendapatkan uang dan tetap bersyukur. Selain itu kehidupan di desa solidaritas penduduknya juga tinggi dibandingkan kehidupan di kota yang kadang individualisme.


Kehidupan Di Desa


Ini sayur buat campuran masak supermi hehe...bapakku yang rajin menanamnya, malah menanam pohon cabe/lombok/cili juga. Bukan hanya itu tapi termasuk seledri, pohon bawang, dll hmmmm indahnya hidup di desa dengan cara sederhana dengan prinsip yang penting cukup. Kehidupan yang selalu aku rindukan adalah hidup di desa. Berkebun pada usia tua untuk kesehatan, jadi pada usia tua berkebun itu juga banyak manfaatnya Itulah entri aku tentang kehidupan di desa.

3 comments for "Kehidupan Di Desa"

  1. hmmmmmmm tp susah jg tinggal d desa komen back y

    ReplyDelete
  2. ane jg d desa gan, enaknya itu idup d desa, fasilitas kota, dan pndapatan kota, biasanya desa dekat kota a.k.a kota pinggiran

    ReplyDelete
  3. Aku juga anak dari desa kecil yang jauh dari keramaian, aku sangt senang tinggal di desa, tiada tempat yang lebih nyaman selain tinggal di desa, udara yang bersih, makanan yang alami dan segar, masyarakatnya yang bersahabat dan selalu dalam suasana kasih dan sayang. Tidak seperti di kota, suasana yang panas, banyak beton, masyarakatnya induvidualistis, makanannya serba instan, materi adalah pemacu semangat dan kebahagiaan yang bersifat sementara. Pada akhirnya suatu saat hidup di desa adalah menjadi dambaan setiap orang untuk mencari kedamaian setelah jenuh dengan kehidupan di kota. He..he...kalau ada yang merasa tersinggung aku minta maaf, ini hanya pendapatku saja, pendapat orang desa yang sudah jenuh merantau dikota dan ingin kembali ke desa. Sukses buat artikel ini yang telah berhasil membuat saya bersemangat kembali. Terima kasih,












    ReplyDelete