Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jagalah Perasaan Orang Lain Saat Berbicara

Jagalah Perasaan Orang Lain Saat Berbicara

Jagalah Perasaan Orang Lain Saat Berbicara

Allah telah menciptakan umat-Nya dan hadir di dunia ini. Kita manusia lahir di dunia ini punya peran, aturan hidup yang sebenarnya sudah ditetapkan.

Dimana-mana kita juga diajari tentang norma hidup, sopan santun dan budi pekerti, baik di sekolah, di pengajian Agama, dll. Tapi saat orang dalam keadaan emosi kadang melupakan budi pekerti dan bicaranya tidak sopan.

Sebenarnya hal itu bisa kita latih, diri sendiri yang bisa melatihnya, membiasakannya. Ada orang-orang yang di depan manis, tapi di belakang entah, atau yang dipikirkan adalah hal negatif.

Sifat angkuh, egois, merasa paling benar, dan mungkin sebagai pembelaan diri hingga orang tidak berfikir dengan nalar tentang sebab akibat kebenarannya.

Suatu kejadian, keadaan pasti ada sebabnya, sebabnya apa? bagaimana solusinya? mengapa harus dibikin susah sedang setiap permasalahan selalu ada solusi terbaik.

Bicara kasar, tidak sopan, tidak berbudi pekerti bisa keluar dari mulut siapapun tanpa membedakan siapa dia, berkedudukan rendah atau tinggi, dan itu juga mencerminkan karakter seseorang.

Kalau bicara sopan saja bisa, kenapa harus bicara kasar? Biasanya hal itu terjadi saat orang berada dalam keadaan marah, emosi, menghadapi tekanan hidup. Bukankah hal itu bertentangan dengan norma hidup? bertentangan dengan Agama yang dianut, dengan Ibadah yang selalu dijalankannya setiap hari?

Jadi pengendalian diri itu memang diperlukan, kita semua sama kadang menghadapi tekanan, apapun bentuknya, apapun sebabnya, pengendalian diri memang penting agar kita sehat secara jasmani dan rohani.

Orang juga kadang langsung menghakimi orang lain tanpa memikirkan sebab, tentang kebenarannya hingga bisa menimbulkan fitnah. Permasalahan kadang berasal dan timbul dari diri sendiri tapi kadang orang cenderung mencari kesalahan orang lain tanpa intropeksi diri, egois karena merasa dirinya paling benar.

Sifat angkuh, egois kadang juga tidak mempan dengan nasehat, hanya bisa dirubah dengan niat, dari diri sendiri. Selama kita bersikap wajar, bersifat seperti yang umum dipunyai oleh orang-orang bermasyarakat, pasti orang akan bisa menerimanya.

Kesimpulannya: kita tidak harus bersifat angkuh, membenci tanpa sebab dan alasan yang logis. Pada dasarnya setiap manusia sama, punya perasaan. Berfikir positif terhadap orang lain, apalagi terhadap orang yang belum Anda kenal dengan akrab, dengan pasti.

Jangan membenci orang yang belum anda kenal secara dekat, hanya karena mendengar dari orang lain yang menjelek-jelekkan mereka. Jangan membenci orang yang belum Anda kenal karakternya dengan jelas. 

Secara umum orang menyebutnya jangan negatif thinking. Selalu mengambil sisi positif dari orang lain. Pengaruh negatif sosial media, dari internet di jaman sekarang ini sangat besar dan bisa mempengaruhi emosi seseorang, bahkan bisa menyebabkan tekanan.

Semua itu kita kembalikan pada diri sendiri, selama kita punya karakter yang bagus, sopan dimana-mana, berbicara sopan dimana-mana terhadap siapa saja, selalu memberi kesan yang baik terhadap orang lain, yang berbentuk sikap, dan tingkah laku, hingga akan memberikan rasa nyaman.

Kadang orang berbicara, mengeluarkan kata-kata tanpa memikirkan perasaan orang yang diajak bicara, kata-kata yang menyinggung perasaan. Kenapa harus begitu? sedangkan bicara sopan, halus saja harusnya bisa. Harusnya manusia saling menghormati, menjaga perasaan. 

Kembalikanlah pada diri sendiri andai mendapat perlakuan yang sama. Tidak ada aturan dari Tuhan agar manusia egois, merasa benar sendiri, kegedean gengsi, tidak bertimbang rasa terhadap orang lain, itu adalah sifatnya setan.

Mengendalikan diri itu kadang susah, sabar itu berat, penuh dengan tantangan, tapi itu adalah sifat yang disukai oleh Allah, begitulah Dia menguji umat-Nya, dan hasil ujian-Nya apabila kita lulus, pasti indah.

Post a Comment for "Jagalah Perasaan Orang Lain Saat Berbicara"