Peranan Kopi Untuk Kesehatan Jantung Dan Pengaruh Lainnya

Berdasarkan dua study baru tentang dampak kafein pada kesehatan jantung menunjukkan bukti beragam, tetapi hasil jelasnya bahwa semuanya dalam jumlah yang sedang.

Study pertama adalah analisis terhadap 21.361 peserta selama 10 tahun dengan menggunakan program komputer pembelajaran untuk mencari pola tentang perilaku dan risiko penyakit cardiovascular desease (CVD), yaitu istilah umum untuk kondisi yang mencakup penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, stroke dan gagal jantung.

Sementara status perkawinan, asupan daging merah, dan asupan susu juga merupakan faktor resiko, mereka menemukan bahwa minum kopi sangat terkait dengan penurunan risiko gagal jantung, di mana otot jantung akan berhenti memompa darah dengan benar.

Secara khusus, penelitian yang diterbitkan dalam Circulation: Heart Failure menemukan bahwa minum secangkir KOPI atau kurang dalam sehari tidak ada bedanya, tetapi dua hingga tiga kopi sehari dapat menurunkan risiko gagal jantung sebanyak 30 persen. Para peneliti dari University of Colorado, mendapati bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami kaitannya, tetapi mereka menemukan bahwa minum kopi tanpa kafein tidak memberikan manfaat.

Study kedua yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Nutrition telah menganalisis data genetik dari 362.571 partisipan untuk mengeksplorasi hubungan antara konsumsi kopi yang berlebihan dan lemak, termasuk kolesterol jahat LDL yang ditemukan dalam darah kita.

Biji kopi mengandung senyawa peningkat kolesterol sangat ampuh yang disebut kafestol, dan terlalu banyaknya lemak dalam darah bisa meningkatkan risiko CVD.

Para peneliti, dari Pusat Kesehatan Presisi Australia di Universitas Australia Selatan, menemukan bahwa semakin banyak orang minum kopi, semakin tinggi kadar lemak dalam darah mereka.

Berdasarkan tingkat ketinggian ini, peminum berat adalah mereka yang minum enam cangkir atau lebih kopi sehari bisa meningkatkan risiko CVD sebesar 23 persen.

CVD adalah penyebab utama kematian di Australia, jadi masuk akal jika para peneliti ingin lebih memahami bagaimana kita dapat mengurangi risikonya. Orang Australia juga menyukai kopi mereka.

Minum kopi tiga perempat setidaknya pada satu cangkir kopi per hari, dan 28 persen dari mereka minum tiga cangkir atau lebih per-hari.

Profesor Elina Hypponen, peneliti utama dalam study kedua, mengakui bahwa kebanyakan orang Australia tidak minum enam cangkir kopi sehari. Hypponen menjelaskan bahwa setiap orang memproses kopi secara berbeda, tetapi kopi yang memiliki kolesterol tinggi atau yang dapat mengkhawatirkan kesehatan jantung, mereka harus memilih jenis kopi yang tidak mengandung kafestol.

Kopi tanpa filter, termasuk kopi Turki, kopi rebus, dan kopi seduh, mengandung jumlah kafestol tertinggi, espresso mengandung lebih sedikit yaitu kopi yang disaring, termasuk kopi instan dan kopi yang menggunakan kertas saring hampir tidak mengandung kafestol.

Dr. Alan Barclay adalah ahli diet terakreditasi dan peneliti di University of Sydney, yang tidak terlibat dalam kedua penelitian tersebut. Dia mengatakan bahwa masalah dengan study pertama adalah bahwa ini adalah sebuah observasi. Ia mengatakan bahwa penelitian tentang kopi sering mengalami masalah yang sama dengan penelitian tentang telur.

"Sebuah meta analisis baru-baru ini menunjukkan tentang orang-orang yang mengonsumsi telur di Amerika Utara memiliki peningkatan risiko diabetes tetapi mereka yang memakannya di negara lain tidak, dan meskipun itu terdengar agak aneh, hal itu mungkin disebabkan oleh cara orang Amerika yang kemungkinan besar mengkonsumsinya dengan bacon."

Dan meskipun lemak kafestol dalam jenis kopi tertentu dapat berkontribusi pada kolesterol yang lebih tinggi pada beberapa orang, itu mungkin juga tergantung pada kopi yang mereka konsumsi, kata Barclay.

''Itu akan menjadi diet Anda secara keseluruhan yang benar-benar penting. Jika Anda memiliki pola makan yang cukup tinggi terhadap lemak tak jenuh, lemak tak jenuh tunggal, dan tak jenuh ganda yang relatif tinggi pada serat makanan, terutama yang lebih kental, itu bisa Anda temukan pada gandum dan buah. Pola makan ini cenderung mengikat kolesterol di usus yang mencegah kolesterol memasuki aliran darah, hal itu akan berdampak juga.''

Jadi mau minum kopi atau tidak? Itulah pertanyaannya.

Jika Anda menikmatinya, minumlah, tetapi jangan terlalu banyak.

Apa yang terjadi pada tubuh dan pikiran Anda saat Anda mengurangi minum kopi?

Penulis study pertama merekomendasikan orang-orang agar berhenti konsumsi kopi secara berlebihan untuk menurunkan risiko gagal jantung, dan Barclay mengatakan bahwa "seperti semua hal" kelebihan dosis bisa menjadi racun.

Asupan sedang umumnya aman. Orang-orang hanya perlu bijaksana dalam memilih kopi yang berkualitas baik dalam jumlah sedang, dalam konteks diet sehat, dan tidak perlu mengkhawatirkannya.

Sebagian besar, Hypponen setuju, dengan mengatakan bahwa kondisi tubuh kita sering kali menjadi panduan yang terbaik.

"Begitu Anda minum KOPI terlalu banyak, Anda akan mulai merasakan setiap sensasi yang tidak menyenangkan, Anda merasakan jantung berdebar-debar, detak jantung Anda naik, dan Anda juga merasa tidak enak badan. Itu pertanda jelas bahwa Anda terlalu banyak dosis, "katanya.

"Yang penting adalah menjadikan tubuh Anda sebagai panduan, dan berpegang pada batas kemampuan yang terasa baik untuk Anda, jangan berlebihan.

"Bagi orang yang secara umum memiliki kekhawatiran tentang kolesterol atau kesehatan jantung, sebaiknya perhatikan jenis kopi yang diminumnya."

Share :