Review Film Alpha (2025): Horor Tubuh yang Puitis, Melankolis, dan Mencekam

 

Review Film Alpha (2025): Horor Tubuh yang Puitis, Melankolis, dan Mencekam

Alpha (Film Karya Julia Ducournau)

Film ini adalah karya terbaru dari sutradara Julia Ducournau (pemenang Palme d'Or untuk Titane). Film ini tayang perdana di Festival Film Cannes 2025.

Genre: Drama, Thriller, Body Horror (Horor Tubuh).

Pemain Utama: Golshifteh Farahani, Tahar Rahim, Mélissa Boros.

Sinopsis: 

Berlatar di Prancis (kemungkinan era 80-an/90-an), cerita berpusat pada seorang remaja pemberontak berusia 13 tahun bernama Alpha (diperankan oleh Mélissa Boros). Di tengah wabah penyakit menular baru yang aneh—yang secara perlahan mengubah tubuh korbannya menjadi batu atau marmer—Alpha secara diam-diam membuat tato menggunakan jarum yang tidak steril di sebuah pesta. Ibunya (Golshifteh Farahani), seorang dokter yang merawat pasien wabah tersebut, menjadi sangat khawatir anaknya terinfeksi. Ketegangan meningkat ketika paman Alpha, Amin (Tahar Rahim), datang tinggal bersama mereka dalam kondisi sudah terinfeksi virus tersebut. Film ini menyoroti hubungan ibu-anak yang retak di tengah ketakutan akan penyakit mematikan.

Review & Respon Kritikus:

Atmosfer

Berbeda dengan film sebelumnya (Titane) yang sangat brutal dan cepat, Alpha digambarkan lebih "lambat", puitis, dan melankolis, meskipun elemen horor tubuh (transformasi menjadi batu) tetap ada.

Metafora

Banyak kritikus melihat penyakit "menjadi batu" dalam film ini sebagai metafora yang jelas untuk krisis AIDS di masa lalu.

Pro & Kontra

Reaksi kritikus di Cannes terbelah (polarisasi). Sebagian memujinya sebagai karya visual yang memukau dan emosional, sementara sebagian lagi mengkritiknya karena dianggap terlalu melodramatis, naskahnya kurang kuat, dan alurnya membingungkan.





ALPHA - Official Trailer - In Theaters March 27

Genres: Drama | Horror

IMDb tt32275943 (source)

Post a Comment for "Review Film Alpha (2025): Horor Tubuh yang Puitis, Melankolis, dan Mencekam"