Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Revolusi Mental Dalam Arti Yang Paling Mudah

Revolusi Mental Dalam Arti Yang Paling Mudah

Tiba-tiba aku pingin nulis tentang revolusi mental, tapi manding aku nulis dengan arti dan contoh yang paling mudah dan menurut pendapatku sendiri. Kalau ada yang tidak setuju Anda boleh menuliskan di komen, tapi tolong dengan kata-kata yang sopan.

Aku kurang bisa menulis dengan kata-kata idealis, kata-kata yang keren-keren dan susah difahami. Apakah memang mental-mental bangsa kita perlu diperbaiki? Cara yang paling mudah adalah memulainya dari diri sendiri dahulu.

Memulai dari diri sendiri dalam kehidupan terutama dalam tingkah laku perbuatan, kata-kata, pendengaran, penglihatan, pikiran yang selalu positif.

Revolusi Mental Dalam Arti Yang Paling Mudah

Perbuatan
Setiap manusia punya hati nurani, hati nurani yang paling dalam yang bisa membedakan antara yang baik dan yang tidak baik. Semua itu akan berubah menjadi tingkah laku, kalau baik lakukan, kalau tidak baik, tinggalkan. Ingat, Tuhan Maha Melihat dan perbuatan kita akan dimintai pertanggung-jawaban juga akhirnya.

Kata-kata
Kata-kata bisa mencerminkan kepribadian, karakter seseorang juga. Dari kecil kita pernah belajar di sekolah, belajar agama, norma-norma hidup. Kata-kata, kalau itu pantas boleh keluar melalui ucapan atau tulisan, dan sebaliknya. Kata-kata kita juga akan diperhitungkan oleh Allah.

Pendengaran
Kadang kita mendengar sesuatu yang baik dan yang buruk, dan harus diselidiki dulu tentang kebenarannya jangan asal menilai. Manusia punya nalar, bisa melihat, menilai sesuatu apakah itu wajar atau tidak. Yang tidak wajar mending tidak usah dipedulikan, jangan diterima dan dimasukkan hati.

Penglihatan
Yang sekiranya tidak pantas untuk dilihat, mending tidak usah melihatnya, contoh: sengaja ingin melihat orang berantem. Seperti kata-kataku di atas juga, sesuatu yang pantas dilihat, boleh kita lihat, yang tidak pantas mending jangan. Sekali lagi Tuhan juga Maha Melihat, apa yang kita lihat baik atau buruk bakal dimintai pertanggung-jawaban oleh-Nya.

Kita semua punya agama dan agama apapun yang benar pasti mendidik tentang kebenaran, kebaikan. Dengan berpegang, berpedoman dari agama tersebut akan bisa membentuk perilaku, mental yang cerdas dan sehat.

Emosi
Wajar kalau tiap orang punya emosi, ada emosi yang baik dan jelek, kalau emosi yang jelek memang patut untuk dikendalikan. Nah itu terhantung pada diri masing-masing orang, bisa atau tidak mengendalikan emosi yang tidak baik, misalnya marah, mudah panas hati, cemburu dll. Mengontrol emosi, kita semua perlu belajar, tanya pada hati sendiri iya apa enggak? kalau baik lakukan, kalau jelek, buruk tinggalkan.

Suka dan tidak suka dengan seseorang
Suka atau tidak suka itu alasanya berasal dari perbuatan-perbuatannya, itu kalau tentang seseorang. Banyak orang yang membuat khilaf di masa lalu yang membuat orang lain membencinya. Nasib baik kalau orang yang membuat kesalahan itu mau untuk berubah, memperbaikinya, tapi sebaliknya kebanyakan orang pada ketakutan kalau dia, mereka tidak bisa berubah dan akhirnya merugikan orang banyak.

Hukum
Hukum yang dipegang oleh manusia selalunya bisa diakali dengan kelicikan-kelicikan. Tapi hukum di hadapan Allah tidak bisa. Hukum di mata manusia bisa dibeli dengan uang, tapi di hadapan Allah tentu tidak, sekali lagi akan dimintai pertanggung-jawaban akhirnya, kalau tidak di dunia, di akherat sudah tentu.

Membenci tidak harus menjelek-jelekkan
Menurutku, membenci tidak harus menjelek-jelekkan dengan cara apapun, jadi mental orang memang perlu di revolusi kalau hal-hal tersebut masih sering terjadi. Allah akan menyukai orang yang punya budi pekerti yang baik. Orang lain juga akan melilai karakter seseorang salah satunya juga dari budi pekerti yang baik. Orang membenci pasti karena perbuatannya, syukur kalau masih bisa diingatkan, mengingatkan, menegur juga harus dengan cara yang baik.

Revolusi mental bagaimana untuk memulai?
Sekali lagi, mental yang sehat harus dimulai dari sendiri contohnya, menghormati orang tua, berkata-kata yang baik, mendengarkan yang baik, melihat yang baik, bersopan-santun di jalan raya saat mengemudi, bersopan santun dengan orang lain, berdisiplin, kalau tidak suka dengan seseorang, ingatkan, tegur dengan cara yang santun, sopan, positif thinking (tidak usah hati diwarnai dengan prasangka negatif, pikiran negatif). Saat marah, emosi, membenci orang tidak perlu untuk mengeluarkan kata-kata dengan menyebutkan animals, atau alat kelamin, atau kata-kata kasar, kata-kata yang tidak pantas. Susah? mari kita belajar!

Dengan pedoman semua kata-kata, perbuatan, pendengaran, penglihatan baik buruk akan dimintai pertanggung-jawaban, kalau tidak di mata hukum yang adil dan sehat, tentu di mata Allah akhirnya. (aku juga sedang belajar, mari kita saling mengingatkan)

Post a Comment for "Revolusi Mental Dalam Arti Yang Paling Mudah"